Salah satu hal yang patut dibanggakan dari Indonesia, sebuah gunung yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur masuk ke dalam jajaran tiga besar gunung terbaik di dunia bagi para pendaki tanpa menggunakan porter. Gunung yang memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu, kalah dari pesaingnya yaitu Gunung Elbrus di Rusia dan Gunung Olympus di Yunani.

Gunung yang berstatus ‘aktif’ ini memang memiliki pemandangan eksotis yang menarik minat para wisatawan untuk mencoba mendaki dan menikmati pemandangan yang tersaji dari puncaknya. Rute termudah dan popular untuk mendakinya adalah dari Cemoro Lawang yang bisa diakses dari Kota Probolinggo. Untuk mencapai puncak Bromo, harus melewati kawah pasir terlebih dahulu. Cukup melakukan pendakian selama satu jam saja, maka puncak Bromo sudah ada di depan mata.
Dari puncak Bromo, Anda bisa menikmati pemandangan indah, seperti kawah panas dan Gunung Semeru yang masih dalam satu rangkaian dengan Gunung Bromo. Seperti gunung-gunung di seluruh dunia pada umumnya, waktu yang paling disukai untuk mencapai puncak Bromo adalah saat matahari terbit.
Sementara bagi para penduduk Bromo, yaitu suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Keindahan alam Gunung Bromo beserta upacara adat yang terus dijaga, membuat Gunung Bromo menjadi istimewa di mata para wisatawan dan mendapat pengakuan dari dunia internasional, keeksotisan alam Indonesia terus mendapatkan pengakuan di mata dunia, tugas kitalah untuk menjaganya.
(Dari berbagai sumber)
Categories:
Pariwisata