Kepeduliannya akan kesehatan anak menghasilkan temuan penting dalam penelitian untuk pengobatan diare yang diperhitungkan dalam dunia kedokteran internasional. Penghargaan internasional sebagai dokter anak terbaik pun berhasil dianugrahkan ke tangannya.

Prof. Dr. Srisupar Yati Soenarto, seorang guru besar bidang kedokteran anak Universitas Gajah Mada Yogyakarta berhasil meraih Penghargaan Asosiasi Dokter Anak Asia-Pasifik (APPA) yang dianugerahkah tiga tahun sekali kepada para dokter yang dinilai mempunyai prestasi menonjol. Bertempat di Shanghai, Oktober tahun lalu, Outstanding Asian Pediatric Award diterima oleh mantan guru tari ini.
Mutu penelitian atau publikasi ilmiah yang dihasilkan menjadi tolak ukur dalam penerimaan penghargaan tersebut. Yati merupakan satu dari 12 dokter yang menerima penghargaan setelah bersaing dengan sekitar 2.500 dokter anak dari seluruh dunia. Keberhasilan pengukuhan dirinya sebagai dokter anak terbaik se-Asia Pasifik diterimanya setelah banyak penghargaan nasional maupun internasional lainnya di bidang kesehatan.
Yati selagi menjabat sebagai Direktur Unit Pelatihan Diare Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada di tahun 1970-an, menghasilkan penelitian yang mencetak fakta bahwa diare di Indonesia lebih banyak disebabkan rotavirus (virus penyebab diare). Penemuan professor yang dikenal down to earth ini memberi efek besar pada terapi pengobatan diare yang sebelumnya menggunakan banyak antibiotik. Penyembuhan diare dengang vaksin rotavirus diusulkan Yati kepada pemerintah untuk segera diproduksi dan dijual dengan harga murah.
Setelah berhasil membujuk pemerintah, hasil penelitian Yati dipublikasikan di banyak jurnal kesehatan internasional. Didukung suaminya yang juga seorang dokter, Yati hingga kini terus menjalin networking pendidikan kesehatan internasional dari Melbourne University sampai Harvard Medical School. Yati juga kerap diundang menghadiri forum-forum internasional untuk mempresentasikan penelitiannya.
Sosok wanita cerdas yang peduli akan kondisi kesehatan di negeri ini berhasil mengharumkan nama bangsanya. Yati mengaku sudah menyenangi bidang kedokteran sejak kecil. Hal inilah yang mendukung keberhasilan puluhan penelitian yang dijalani dengan bantuan rekan-rekan kerjanya. Sebagai dokter spesialis anak, jiwa keibuan Yati juga semakin terpanggil. Ibu dua anak ini sering mengikutsertakan buah hatinya ketika melakukan penelitian ke mana pun, dengan tujuan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.
(Dari berbagai sumber)